Kick Off Sensus Penduduk September 2020
Jumlah 51,36 juta menurut Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, sangat besar, bahkan hampir dua kali lipat penduduk Australia. “Ini bukti bahwa SP (Sensus Penduduk, red) telah menjadi milik dan bagian kehidupan masyarakat kita. Namun pekerjaan belum selesai,” ujar Kecuk saat membuka acara. Masih ada sekitar 81% lagi penduduk Indonesia yang harus dicatat keberadaannya.
Kecuk menyebutkan nantinya akan dilakukan penyesuaian terkait pelaksanaan pendataan, salah satunya dengan membuat pembagian wilayah menjadi tiga zona pendataan. Penyesuaian juga dilakukan mengingat pendataan ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19. “Pelatihan yang biasanya dilakukan tatap muka, diganti lewat pembelajaran mandiri di TVRI dan RRI. Protokol kesehatan juga ketat dijaga. Petugas sensus harus ikut rapid test terlebih dahulu, dan ketika di lapangan menggunakan masker, face shield, sarung tangah, dan tetap menjaga physical distancing,” tambah Kecuk.
Selain diisi dengan hiburan yang dipersembahkan oleh pegawai BPS pusat secara langsung, dan BPS daerah dalam jaringan, acara Kick Off Sensus Penduduk September 2020 ini juga menampilkan dukungan terhadap SP2020 dari berbagai pihak, seperti UNFPA, Australian Bureau of Statistics, Kementerian Dalam Negeri, dan beberapa gubernur.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, lewat pesan daringnya memberi dukungan. “Data SP2020 akan mengupdate data dukcapil. Data ini penting untuk perencanaan pembangunan, evaluasi, dan penyusunan program nasional,” dukungnya.
Di akhir acara, Kecuk sadar betul bahwa keberhasilan SP2020 tergantung pada petugas sensus dan masyarakat. “Kami harap masyarakat menerima petugas. Untuk petugas, saya pesan agar dapat melaksanakan amanah sebaik-baiknya,” tutup Kecuk.
#SP2020
#mencatatatindonesia
Komentar
Posting Komentar